Perjalanan yang tak terlupakan
ketempat itu. Gimana gak? Malam sebelum
keberangkatan si Mamak kasih nasehat yang buat aku terharu, meneteskan air
mata dan
larut dalam pelukannya.
Jumat paginya, tanggal 6 Juli, aku dan
Vivi berangkat menuju Tanjung Morawa menyinggahi Kak Aida dan Ayu untuk
bersama-sama menuju Bandara. Subhanallah … Ini hal yang gak terlupakan. Kami terbang menuju Bandara Soekarno Hatta dengan selamat.
Sampai disana diantar keliling-keliling Oom si Vivie. Tengah malam kami di Monas, jelas pengunjung gak ada,
keadaan ini kami gunakan untuk foto-foto narsis dan melebarkan spanduk Cermat
yang jauh-jauh kami bawa dari Medan.
Setelah itu keliling kota Tua,
gileee… suasananya mencekam banget. Tiba dirumah Oom Vivie, kami istirahat makan nasi padang, uda kayak sahur deh makan jam 3 dini hari dan mandi. Setelah shalat subuh kami lanjut ke TIM
(Taman Ismail Marzuki), eh ternyata disana masih sunyi, teman-teman yang lain
belum pada ngumpul. Kesempatan ini kami gunakan untuk foto-foto narsis disini.
Hampir tengah delapan pagi semua sudah berkumpul anak C-Jack dan lainnya. Sesuai rencana kami naik bis bareng-bareng menuju Cikole, Bandung. Aku pikir diperjalanan cuma 3 jam. Bang Pilo dan beberapa yang lainnya berdiri sambil bernyanyi. Nah! Aku duduk diantara Putee dan Nessa Dinata, tapi gitu-gitu aku bisa tidur di bis karna seharian gak tidur. Busyeeet dah! Si Vivie mengambil fotoku yang lagi tidur. Malunya saat foto itu dipostingin di fb.
“Sejam lagi” Bang Pilo atau Bang
Anggri selalu bilang gitu kalo ada dari rombongan kami merasa bosan karna gak
nyampe-nyampe. Taraaa… nyampe juga di Cikole Resort Jaya Giri kurang lebih jam
2 siang. Gilee… Laper beneer untungnya ada Putee yang ngasih kue di bis tadi.
Wah! Kemsasnaa di Cikole banyak ketemu
teman dari berbagai daerah kayak dari Bengkulu, Padang, Kalimantan, dan daerah
lain. Ketemu petinggi Cendol ada Pak kepsek Aiko, Om Don, dan petinggi ynng
mungkin kusebutkan satu persatu. Ada banyak permainan yang kami ikuti. Waktu
tengah malam ada penampilan tari Tor-tor yang kami bawakan walaupun cuma
bentar. Pakai jaket sampe double tetep aja terasa dingin. Namun, keakraban yang
terjadi disana mampu meghangatkan Cikole yang super dingin.
Besoknya, ada senam otak dan
dilanjutkan dengan jejak cendol. Petualangan yang seru! Dengan kelompokku “Cenayang”
gak ketinggalan foto-foto bareng keluarga Cendol. Sayangnya, jam 2 siang aku
dan Vivie harus terbang ke Medan karna besok ujian final di Kampus. Dengan
bantuan Mas Yoga dan Andhika kami naik sepeda motor mereka. Jam 4 sore, hampir aja kami
ketinggalan menuju bandara Husein Sastranegara, Bandung.
Rasanya pengen nangis waktu disini cuma dua hari. Petualangan dua hari yang gak
bisa dilupakan. Gumpalan awan dari balik kaca membuatku larut dalam mimpi
hingga tiba di Polonia.